PERANG DUNIA II (1939-1945)
BAB I
A. Latar Belakang Terjadinya Perang
Dunia II
Ø Penyebab
Tidak Langsung Perang Dunia II
·
Munculnya Nasionalisme Berlebihan
1. Nasionalisme yang
ikut memicu perang dunia I semakin berkembang setelah perang selesai, bahkan
nasionalisme cenderung menjadi chauvinisme, kecenderungan tersebut tampak pada
kebanggaan berlebihan terhadap bangsa sendiri dan memandang rendah bangsa lain.
2. Nasionalisme
berlebihan muncul di italia, jerman, dan jepang. Di italia berupa klaim atas
wilayah yang menang menjadi bagian kekaisaran romawi dijerman berupa pengejaran
terhadap bangsa yahudi dalam rangka pemurnian ras arya, di jepang berupa klaim
atas asia sebagai kesatuan kawasan dibawah
jepang.
·
Fasis Italia
Kepemimpinan fasis di italia dikenalkan oleh
Benito Musolini. Musolini bermaksud menjadikan italia sebagai pewaris kejayaan
Romawi. Ia sangat berambisi untuk menguasai negara-negara lain yang dulu
menjadi bagian dari Kekaisaran Romawi. Musolini yang digelari Il
Duce (pemimpin) kemudian membuat tanda-tanda kebesaran italia dengan
mengambil simbol-simbol atau lambang-lambang dari zaman Kekaisaran Romawi.
Kendati dalam perang dunia I termasuk salah satu negara pemenang perang tetapi
hasil rampasan perang yang diterima italia sangat sedikit. Seusai perang negara
ini justru mendapat kerugian besar dengan hancurnya sistem ekonomi. Akibatnya
kemiskinan, pengangguran, kejahatan, dan kerusuhan merejalela di mana mana.
Dengan jalan ultranasionalisme, Musolini percaya negaranya dapat bkembali
kepada kemakmuran ekonomi. Sebagian besar rakyat italia ternyata nendukung
cita-cita dan gagasan Musolini tersebut. Upaya-upaya Musolini untuk mencapai
kebesaran dan kejayaan italia adalah sebagai berikut:
1. Memaksa raja italia
Victor Imanuel III untuk menyerahkan kekuasaan kepadanya.
2. Menyatukan bangsa
italia yang belum merdeka sesuai dengan semangat.
3. Memperkuat angkatan
perang melalui jalinan kerja sama militer dengan pihak jerman.
4. Membantu jendral
Franco dalam perang saudara di spanyol untuk melicinkan jalan menguasai seluruh
laut tengah sebagai man nostrum (laut
kita) italia.
5. Menduduki ethiopia dan albania.
·
Fasis Jerman
Pemimpin fasisme jerman ialah Adolf Hitler. Ia
mendirikan partai National Sozialistische
Deutsche Arbeiter Partei (NSDAP)
yang lebih dikenal dengan nama Nazi pada tahun 1921. Ia membentuk tentara
pribadi yang dinamakan Schutz S ffeln
(S.S) ataun pasukan penjaga. Dalam bukunya yang diberi judul Mein kampf
(Perjuangan Saya), Hitler mengumandangkan keagungan bangsa jerman sebagai ras
yang unggul. Menurut Hitler, ras Arya telah diciptakan untuk memimpin dunia.
Oleh karena itu, kejayaan Jerman seperti sebelum
pecah Perang Dunia I menjadi impiannya. Adolf Hitler yang disebut rakyatnya
sebagai Der Fuchrer (pemimpin) tidak saja ingin mengembalikan kejayaan masa
lampau, tetapi juga bermaksud memperbaiki keadaan ekonomi negara yang rusak
akibat perang. Ia berusaha menyusun
suatu pemerintahan yang kuat dengan
sistem terpimpin. Upaya yang ditempuh Hitler untuk mewujudkan kejayaan jerman,
yaitu sebagai berikut:
1. Memperkuat
dukungan rakyat terhadap Nazi.
2. Mengobarkan
semangat anti Yahudi dengan membunuh atau mengusirnya.
3. Merobek
perjanjian Versailles
dengan tidak mau membayar kerugian perang.
4. Membentuk polisi
rahasia Gestapo untuk menindas setiap lawan politik Nazi.
5. Membangun armada
angkatan perang yang kuat.
·
Fasis Jepang
Pada masa kepemimpinan Kaisar Hirohito, jepang
mulai tampil sebagai negara industri yang maju. Negara ini menghadapi kendala
kurangnya bahan baku
dan daerah pemasaran hasil industri. Untuk mengatasinya, Jepang melancarkan
politik ekspansi ke negara-negara di kawasan asia-pasifik. Dalam melancarkan
politik ekspansinya, Kaisar Hirohito melakukan tindakan-tindakan sebagai
berikut:
1. Memodernisasi
angkatan perang dengan mengagungkan semangat Bushido (jalan ksatria) sebagai
semangat berani mati demi negara dan kaisar.
2. Mempropagandakan
ajaran (dunia sebagai satu
keluarga) yang berarti jepang harus memimpin dunia.
3. Menyingkirkan
tokoh-tokoh yang antimiliterisme.
4. Mempropangandakan
jepang sebagai cahaya, pemimpin, pelindung asia
yang akan membebaskan bangsa-bangsa dari penjajahan bangsa barat.
5. Meluaskan wilayah
kekuasaan ke negara terdekat, seperti korea, manchuria, dan cina.
·
Timbulnya Pemerintahan Diktator
1. Krisis
berlarut-larut setelah perang dunia I memunculkan anggapan bahwa pemerintahan
demokratis tidak bisa dipertahankan, timbul kecenderungan untuk menempatkan
pemerintahan dibawah satu penguasa. Keberhasilan pemerintah diktator memulihkan
stabilitas ekonomi, membangkitkan dukungan dari rakyat sekaligus mendorong
negara lain untuk menerapkan model pemerintahan yang sama.
2. Pemerintahan
diktator antara lain muncul di Italia, Jerman, Spanyol, Uni Soviet, dan Jepang.
·
Munculnya Politik Agresi Militer
1. Politik agresi
militer muncul bersamaan di Italia, Jerman, dan Jepang sekitar tahun 1930an,
politik agresi militer itu berdasarkan doktrin tertentu dalam negara,
masing-masing doktrin itu menjadi alasan klaim atas suatu wilayah misalnya
Jerman merasa berhak atas Rhineland karena wilayah itu dihuni oleh bangsa
jerman.
2. Politik agresi
militer di Italia berdasarkan doktrin Italia
Irredenta, politik agresi militer Jerman berdasaran doktrin Libensraum, dan politik agresi militer
Jepang berdasarkan doktrin Hakko-Ichi-U.
3. Politik agresi
militer erat kaitannya dengan upaya menguasai wilayah yang kaya akan bahan
mentah industri termasuk industri mesin perang.
4. Politik agresi
militer terlaksana dalam serangan Italia ke Afrika Utara dan Ethiopia, serangan
Jerman ke Rhineland dan Austria, dan serangan Jepang ke Manchuria dan Cina.
Ø Penyebab
Langsung Perang Dunia II
·
Serangan Jerman atas Polandia pada tanggal 1 september 1939, mengawali
pertempuran di Front Eropa dan Afrika Utara.
·
Serangan Jepang terhadap pangkalan laut Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawaii,
pada tanggal 7 Desember, dan mengawali pertempuran di front pasifik.
B. Rumusan Masalah
a) Sebab-sebab terjadinya perang dunia 2
b) sejarah dan
kronologi perang dunia 2
c) Akibat-akibat perang dunia 2
C. Tujuan
Tujuan utama dari pembuatan makalah ini adalah
agar kita sebagai siswa yang mempelajari Pendidikan Sejarah dapat mengetahui
bagaimana proses terjadinya Perang Dunia 2 Serta akibat-akibat yang terjadi
dalam Perang Dunia 2. Selain itu tujuan dari penulisan makalah ini adalah
sebagai pemenuhan tugas akhir yang di berikan oleh guru Pembimbing. Penulis
juga berharap melalu pembuatan makalah ini kita sebagai sebagai warga negara
Indonesia pada umumnya serta siswa dapat memahami tentang terjadi perang dunia
2.
D. Ruang Lingkup Pembahasan
Mengingat luasnya permasalah yang akan dibahas,
maka penulis membatasi Pembahasn ini pada
a) Masalah yang akan dibahas dalam pembuatan
makalah ini adalah Tentang perang Dunia 2 antara Tahun 1939-1945
b) Sebab-sebab terjadinya perang dunia 2
c) Akibat yang ditimbulkan oleh perang dunia
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kronologi Perang Dunia
II
Sejak tahun 1931 negara-negara di dunia memulai
terancam kembali dengan terulangnya perang dunia. Hal ini disebabkan
negara-negara fasis mulai melancarkan agresi militer terhadap negara-negara
yang diincarnya. Jepang menyerbu Manchuria
tahun 1931. Italia menyerbu Abessynia tahun 1935. Selanjutnya, pada tahun 1936
Jerman mengirim pasukanke tepi sungai Rhein yang berarti melanggar perjanjian Versailles. Kemudian
Jepang menyerbu Cina Utara tahun 1937. Jerman dengan berani memasuki Austria dan
menggabungkan negara itu sejak tahun 1938. Pada tahun yang sama, Jerman
menduduki wilayah Sudeten. Setahun kemudian,
Italia melakukan invasi ke Albania,
dan Jerman menyerbu Cekoslovakia, Memel, dan
Polandia. Peristiwa penyerbuan Jerman ke Polandia merupakan awal pecahnya
Perang Dunia II.
Sebelum pecahnya perang dunia II, Jerman, Italia,
dan Jepang berhasil membuat pakta anti komintem pada November 1938, negara
fasis Jerman dan Italia melakukan konferensi dengan negara-negara liberalis
seperti Inggris dan Perancis di Munich Jerman, negara-negara peserta konferensi
Munich kemudian menyepakati perlunya menciptakan perdamaian di Eropa dan
mencegah meluasnya paham komunis di Eropa, dalam konferensi tersebut Jerman
menuntut wilayah Sudeten di Cekoslovakia yang mayoritas penduduknya berbangsa
Jerman, tuntuan Jerman itu disetujui Inggris dan Perancis, dengan syarat Jerman
tidak akan melakukan agresi lagi dan mau mengakui integritas negara-negara
lain, Jerman menyetujuinya hal ini berarti perdamaian di Eropa akan segera
terwujud, pada perkembangan selanjutnya ternyata Jerman melanggar hasil
kesepakatan yang dibuat dalam konferensi Munich, Jerman menyerang Cekoslovakia
dan Memel di Baltik pada Maret 1939. Tindakan jerman itu membuat Inggris dan
Perancis merasa tertipu, bahkan Jerman menuntut kota mengadakan perjanjian
rahasia dengan Uni Soviet pada 23 Agustus 1939, perjanjian rahasia Jerman Uni
Soviet pakta non agresi berisi hal-hal sebagai berikut:
a) Jerman akan akan
memperoleh Polandia barat dan Lithuania
sedangkan Uni Soviet akan memperoleh Polandia timur, Latvia,
Estonia, Finlandia dan Bessarabia.
b) Jerman dan Uni
Soviet tidak akan saling menyerang.
Setelah tercapai kesepakatan rahasia dengan Uni Soviet,
Jerman mengeluarkan ultimatum kepada Polandia untuk menyerahkan kota Danzig, Polandia menolaknya dan Jerman segera
menyerang Danzig pada 1 September 1939.
Inggris dan Perancis hilang kesabaran atas tindakan Jerman
tersebut, dan menyatakan perang sejak 3 september 1939, negara-negara yang
dirugikan Blok Axis kemudian menyatakan dukungannya kepada Blok Sekutu, dengan
demikian pecahlah Perang Dunia II diantara 2 blok yang saling bertentangan:
a) Blok Axis yang
beranggotakan Jerman, Italia, dan Jepang.
b) Blok Sekutu yang
beranggotakan Inggris, Perancis, Amerika Serikat, Uni Soviet, RRC, Australia,
dan lain-lain.
B. Sejarah Perang
Dunia II
Setelah jatuhnya koloni Perancis Vichy di Tunisia
pada 13 Mei 1943, Sekutu mulai berlakuagresif. Antara tahun 1940 - 1945,
pabrik-pabrik persenjataan Amerika Serikat telah memproduksi lebih dari 300
ribu pesawat tempur. Banyak di antaranya adalah pengebom berat, seperti B-17
dan B-29.
Uni Soviet membuka perbatasan baratnya, memasuki wilayah yang semula dikuasai Jerman setelah memenangkan pertempuran atas Stalingrad. Inggris yang paling antusias. Setelah bergabungnya Amerika Serikat dan Uni Soviet pada kubu Sekutu, semua keluarga di London berkumpul bersama di ruang makan setiap pukul tujuh malam. Mereka berdoa dan ayah mereka selalu berkata, "Amerika ada di pihak kita. Rusia ada pihak kita. Inggris tidak sendiri lagi."
Uni Soviet membuka perbatasan baratnya, memasuki wilayah yang semula dikuasai Jerman setelah memenangkan pertempuran atas Stalingrad. Inggris yang paling antusias. Setelah bergabungnya Amerika Serikat dan Uni Soviet pada kubu Sekutu, semua keluarga di London berkumpul bersama di ruang makan setiap pukul tujuh malam. Mereka berdoa dan ayah mereka selalu berkata, "Amerika ada di pihak kita. Rusia ada pihak kita. Inggris tidak sendiri lagi."
Yang seharusnya ketakutan saat itu adalah Poros, terutama Italia yang paling lemah. Setelah berhasil merebut negara-negara di Afrika Utara, dimulai dari Mesir, kemudian, Sahara Barat, Maroko, Libya, Aljazair, dan terakhir Tunisia, para jenderal dari kubu Sekutu, yaitu Amerika Serikat, Inggris, Australia, Selandia Baru, Perancis merdeka, dan Kanada, berkumpul di Kairo, Mesir, untuk membahas serangan guna menghentikan langkah Poros.
Banyak dari mereka berpendapat, untuk menyelesaikan perang, mereka harus menyeret salah satu sekutu Jerman dan kemudian mengeluarkannya dari medan pertempuran. Jerman masih sangat kuat. Kekalahan di Stalingrad mungkin memeras habis kekuatannya, tetapi Jerman masih tangguh untuk memukul mundur Sekutu Barat, jika mereka suatu saat menyerang.
Jepang mengadakan perlawanan yang hebat di lautan. Kapal perang Jepang hampir menguasai seluruh lautan Pasifik. Jadi sasarannya? Tentu saja. Italia menjadi sasaran empuk untuk digilas oleh Sekutu.
Kegagalan di Afrika Utara sama saja dengan membuka aib dan kelemahan negeri sendiri. Mussolini sangat lalai, dan sekarang Semenanjung Italia harus bersiap-siap dalam menghadapi mimpi terburuk di sepanjang sejarah mereka.
Sekutu masih memperdebatkan mana yang benar dan mana yang
salah, sementara Uni Soviet sudah mulai mengadakan perlawanan. Jenderal Georgy
Zhukov, pahlawan Soviet yang berhasil mendorong keluar Jerman dari Rusia,
merencanakan taktik blitzkrieg versi Soviet yang diperkirakan akan mampu
merebut Polandia bagian barat yang dikuasai oleh Jerman dalam waktu kurang dari
seminggu.
Stalin mulai memobilisasi kekuatannya, membuat gentar Jerman yang masih menduduki Ukraina. Di Kairo, hanya tinggal satu masalah yang harus diselesaikan. Masalah itu adalah rute yang akan mereka ambil untuk menginvasi Italia. Apakah mereka harus melewati Sardinia? Ataukah Sisilia?
Perdebatan ini berakhir dengan satu keputusan, yakni mereka akan memulai serangan di Sardinia, tetapi itu hanya sebagai pancingan agar mereka bisa mencapai daratan Italia melalui Sisilia dengan mudah.
Stalin mulai memobilisasi kekuatannya, membuat gentar Jerman yang masih menduduki Ukraina. Di Kairo, hanya tinggal satu masalah yang harus diselesaikan. Masalah itu adalah rute yang akan mereka ambil untuk menginvasi Italia. Apakah mereka harus melewati Sardinia? Ataukah Sisilia?
Perdebatan ini berakhir dengan satu keputusan, yakni mereka akan memulai serangan di Sardinia, tetapi itu hanya sebagai pancingan agar mereka bisa mencapai daratan Italia melalui Sisilia dengan mudah.
Sekutu menyerbu Sardinia
pada 7 Juli 1943, dan mendapat perlawanan kuat dari Jerman dan Italia. Ini
memang direncanakan oleh Sekutu. Dua hari setelahnya, mereka mendaratkan
pasukan di Sisilia, mengejutkan Jerman dan Italia, sebagaimana Perancis dan
Inggris dikejutkan saat mereka menyerang melalui Ardennes.
Tentara Jerman, dengan cepat, melakukan perlawanan di Sisilia dengan dibantu oleh sisa-sisa tentara Italia yang masih bertahan. Sekutu terlalu kuat. Poros semakin terdesak lebih jauh ke dalam Sisilia, sementara tak ada bantuan apapun dari Tokyo. Perlawanan ini cukup memakan waktu yang lama, tetapi hasilnya sama saja. Sisilia akhirnya berhasil ditindih oleh kekuasaan Sekutu pada 17 Agustus 1943.
Tentara Jerman, dengan cepat, melakukan perlawanan di Sisilia dengan dibantu oleh sisa-sisa tentara Italia yang masih bertahan. Sekutu terlalu kuat. Poros semakin terdesak lebih jauh ke dalam Sisilia, sementara tak ada bantuan apapun dari Tokyo. Perlawanan ini cukup memakan waktu yang lama, tetapi hasilnya sama saja. Sisilia akhirnya berhasil ditindih oleh kekuasaan Sekutu pada 17 Agustus 1943.
Tertindihnya Sisilia membuat Sekutu, terutama Italia, panik. Rakyat mulai mendesak turun Mussolini, karena dianggap ingkar pada janjinya. Sebelum memulai perang, Mussolini telah berkata, bahwa tujuan perang adalah untuk merebut daerah-daerah yang berbahasa Italia dan mendirikan Kekaisaran Roma Baru.
Tapi kenyataannya lain, Sisilia justru direbut dan ini membuat Mussolini terdesak. Setelah dengan sukses mendapatkan Sisilia, Sekutu mulai terkonsentrasi pada daratan Semenanjung Italia.
Di Eropa Timur, Uni Soviet berhasil merebut kembali Ukraina, serta menginvasi Bulgaria dan Semenanjung Balkan lainnya. Bekerja sama dengan Yugoslavia, Uni Soviet memberikan bantuan persenjataan dan logistik, sementara Yugoslavia berjuang melawan kolonial Italia dan Jerman.
Kepanikan Italia terbukti pada 3 September 1943, ketika Sekutu mendaratkan pasukan di Semenanjung Italia, tepatnya di Salerno. Dipimpin oleh Jenderal Harold Alexander, operasi ini dinamai Operation Avalanche, sementara dua operasi lainnya berkedudukan di Calabria (Operation Baytown) dan Taranto (Operation Slapstick).
Italia dan Jerman segera ambil tindakan. Setelah Afrika
Utara dan Stalingrad gagal, Hitler tak akan
membiarkan sekutunya dikalahkan begitu saja. Bala bantuan berjumlah besar
didatangkan dari Jerman. Secara keseluruhan, Italia tak dapat berbuat banyak.
Mereka hanya bergantung pada kekuatan sekutu-sekutunya.
Inggris, tidak seperti Albania
di pandangan Italia yang bisa ditaklukkan dalam kurun waktu lima hari. Juga bukan Luksemburg di hadapan
Jerman, yang bisa dilindas dan sekarat dalam waktu kurang dari 24 jam.
Inggris kuat, dibantu oleh Amerika Serikat, Kanada, Australia, Selandia Baru, dan Perancis merdeka. Serangan ini menggentarkan Poros, dan Tokyo hanya bisa berharap-harap cemas, sementara dia hanya bisa berdoa dan tetap fokus pada Amerika Serikat, musuh utamanya.
Dalam waktu singkat, kota-kota besar seperti Bari, Napoli, Reggio, dan Foggia sudah jatuh ke tangan Sekutu. Mussolini semakin terjepit. Tentaranya mulai berbalik menyerangnya, sementara Jerman-lah yang mati-matian mempertahankan Italia.
Inggris kuat, dibantu oleh Amerika Serikat, Kanada, Australia, Selandia Baru, dan Perancis merdeka. Serangan ini menggentarkan Poros, dan Tokyo hanya bisa berharap-harap cemas, sementara dia hanya bisa berdoa dan tetap fokus pada Amerika Serikat, musuh utamanya.
Dalam waktu singkat, kota-kota besar seperti Bari, Napoli, Reggio, dan Foggia sudah jatuh ke tangan Sekutu. Mussolini semakin terjepit. Tentaranya mulai berbalik menyerangnya, sementara Jerman-lah yang mati-matian mempertahankan Italia.
Namun, hasilnya sama saja. Jerman dan Jepang harus kehilangan adik mereka yang paling lemah pada 16 September 1943. Italia runtuh ketika Sekutu berhasil memasuki ibukota Roma, mendesak Mussolini untuk lengser dari kekuasaannya dan dibantu tentara Jerman untuk lari ke utara.
Raja Victor Emmanuel III segera memecat Mussolini sebagai kepala pemerintahan dan membiarkan Sekutu mengubah Italia menjadi sebuah negara yang demokratis, yang justru berakhir dengan robohnya kekuasaan raja pada 1946.
28 November 1943, "Tiga Besar" atau The Big Three yang terdiri dari Presiden Amerika Serikat Franklin Delano Roosevelt, Presiden Uni Soviet Joseph Stalin, dan Perdana Menteri Winston Churcill berkumpul di Teheran, Iran, untuk membahas langkah berikutnya setelah Italia berhasil dieksekusi.
Perjanjian yang dihasilkan adalah, Uni Soviet bertugas menggusur Jerman dari timur, sementara koalisi Amerika Serikat, Inggris, Perancis merdeka, Australia, Selandia Baru, Kanada, dan negara-negara koloni Inggris lainnya diserahi tugas untuk membobol pertahanan barat.
Perjanjian ini dilaksanakan dengan antusias oleh Stalin, yang sudah sangat yakin Hitler tidak akan bisa melakukan lagi apa yang telah ia lakukan pada 1941. Dengan cepat Tentara Merah Soviet merontokkan kekuasaan Jerman di timur, sementara koalisi masih mencoba menembus pertahanan di barat.
Tentara Soviet lebih handal dalam pertempuran musim dingin. Mereka bergerak lebih lincah dengan pakaian tebal berlapiskan palto, sementara langkah mereka begitu gesit dengan menggunakan ski saat bertempur.
Tentara Merah Soviet berhasil membatalkan pendudukan 900
hari atas Leningrad, kota terbesar kedua di Uni Soviet dan Rusia
pada 27 Januari. Tak hanya itu, Soviet juga berhasil menginvasi Rumania dan negara-negara
yang terletak antara negara itu dan Polandia.
Seluruh Polandia sudah berada di bawah genggaman Soviet dengan serangan fajar pimpinan Jenderal georgy Zhukov. Kwajalein di Kepulauan Marshall yang diduduki Jepang diserang Amerika Serikat 4 hari kemudian.
Seluruh Polandia sudah berada di bawah genggaman Soviet dengan serangan fajar pimpinan Jenderal georgy Zhukov. Kwajalein di Kepulauan Marshall yang diduduki Jepang diserang Amerika Serikat 4 hari kemudian.
Untuk membantu Uni Soviet yang meluluhlantakkan bagian
timur, Inggris dan Amerika Serikat merencanakan suatu serangan pembebasan Eropa
yang diduduki Jerman. Italia sudah mati, dan mereka kini akan membebaskan Eropa
Barat melalui pesisir Perancis.
Pada 6 Juni 1944, pasukan Inggris dan Amerika Serikat mendarat di Normandia. Ini adalah serangan melalui laut terbesar sepanjang sejarah Perang Dunia I (PD I) dan Perang Dunia II (PD II), serta kedua terbesar sepanjang sejarah setelah perebutan Constantinophel oleh Kekaisaran Muslim Ottoman Turki.
Pendaratan pasukan Sekutu di Normandia ini diberi nama D-Day. Sebuah armada laut yang terdiri dari 2.727 kapal uap dan kapal dagang, serta 700 kapal perang, dikerahkan untuk pendaratan. Ratusan personil infantri dikirim, disusul oleh pasukan parasut. Hingga pagi berikutnya, pasukan Inggris dan Amerika Serikat sudah mencapai jumlah 18.000 orang di Normandia dengan sandi Pantai Utah.
Pada 6 Juni 1944, pasukan Inggris dan Amerika Serikat mendarat di Normandia. Ini adalah serangan melalui laut terbesar sepanjang sejarah Perang Dunia I (PD I) dan Perang Dunia II (PD II), serta kedua terbesar sepanjang sejarah setelah perebutan Constantinophel oleh Kekaisaran Muslim Ottoman Turki.
Pendaratan pasukan Sekutu di Normandia ini diberi nama D-Day. Sebuah armada laut yang terdiri dari 2.727 kapal uap dan kapal dagang, serta 700 kapal perang, dikerahkan untuk pendaratan. Ratusan personil infantri dikirim, disusul oleh pasukan parasut. Hingga pagi berikutnya, pasukan Inggris dan Amerika Serikat sudah mencapai jumlah 18.000 orang di Normandia dengan sandi Pantai Utah.
Perlawanan garis pertahanan Jerman cukup kuat, akan tetapi
mereka mampu di dorong mundur. Di Asia-Pasifik, Jepang terdesak ketika Pulau
Saipan di kepulauan Mariana, diserang oleh Amerika Serikat, yang kemudian
berhasil dikuasai pada 9 Juli 1944.
Pada 25 Juli 1944, pasukan Amerika Serikat melaju dari Normandia dengan cepat. 25 Agustus di tahun yang sama, Amerika Serikat dibantu dengan 6 negara lainnya, berhasil membebaskan Paris. Inggris bergerak ke utara dari Normandia untuk membebaskan Belanda dan Belgia yang sudah remuk redam sebelum bertempur.
Namun, berbeda dengan Uni Soviet, perlawanan Amerika Serikat dan sekutunya masih mampu dilawan oleh Jerman. 16 Desember 1944, Amerika Serikat harus menerima kenyataan, bahwa pasukan Jerman yang masih terlalu kuat untuknya serta para sekutunya berhasil mematahkan garis depan serdadu Amerika di Ardennes, Belgia, menembus ke dalam Belgia yang lalu menyebabkan 'penyumbatan' di garis-garis Sekutu Barat. Pasukan Amerika yang di bawah komando sementara Jenderal Montgomery, harus bertahan mati-matian, hingga pasukan Sekutu lainnya datang membantu.
Ketika pertempuran semakin memanas, sekali lagi, 'Tiga Besar' berkumpul pada 4 Februari untuk membahas langkah yang perlu mereka ambil untuk menaklukkan Jerman sebagaimana Italia yang bisa ditundukkan dengan mudah.
Pada 25 Juli 1944, pasukan Amerika Serikat melaju dari Normandia dengan cepat. 25 Agustus di tahun yang sama, Amerika Serikat dibantu dengan 6 negara lainnya, berhasil membebaskan Paris. Inggris bergerak ke utara dari Normandia untuk membebaskan Belanda dan Belgia yang sudah remuk redam sebelum bertempur.
Namun, berbeda dengan Uni Soviet, perlawanan Amerika Serikat dan sekutunya masih mampu dilawan oleh Jerman. 16 Desember 1944, Amerika Serikat harus menerima kenyataan, bahwa pasukan Jerman yang masih terlalu kuat untuknya serta para sekutunya berhasil mematahkan garis depan serdadu Amerika di Ardennes, Belgia, menembus ke dalam Belgia yang lalu menyebabkan 'penyumbatan' di garis-garis Sekutu Barat. Pasukan Amerika yang di bawah komando sementara Jenderal Montgomery, harus bertahan mati-matian, hingga pasukan Sekutu lainnya datang membantu.
Ketika pertempuran semakin memanas, sekali lagi, 'Tiga Besar' berkumpul pada 4 Februari untuk membahas langkah yang perlu mereka ambil untuk menaklukkan Jerman sebagaimana Italia yang bisa ditundukkan dengan mudah.
Kali ini mereka bertiga bertemu di Yalta, dekat Pantai Crimea, Uni Soviet, untuk
membahas bentuk Eropa pascaperang. Stalin bersikeras ingin menundukkan Jerman
secara total dan mengambil kendali atas negara-negara 'sahabat' di Eropa Timur.
Karena Roosevelt dan Churcill kurang menyukai gagasan ini, Stalin akhirnya
berjanji akan membangun demokrasi tertentu di negara-negara yang dia duduki
itu.
Kedua pemimpin negara yang begitu amat sangat percaya dengan Stalin itu, akhirnya menyetujui rencana tersebut. Roosevelt tak ingin menentang Stalin, karena dia sendiri ingin membina 'Aliansi Besar' di antara ketiga bangsa terkuat pascperang ini. Churcill tak ingin menentang lebih jauh, karena dia takut Stalin akan mendesak Britania Raya untuk menanggalkan pemerintahan mereka yang berbentuk kerajaan, yang secara harfiah sangat tidak demokratis.
Pertemuan di Yalta berakhir pada 11 Februari 1944, diakhiri dengan perjanjian akhir, yakni Uni Soviet diberi kekuasaan atas wilayah timur dan Amerika Serikat, Perancis, dan Inggris menguasai Eropa Barat. Stalin memiliki pasukan angkatan darat terbesar dan terkuat di dunia, yang dia yakini dapat membuat Jerman terseok-seok dan memohon ampunan padanya dengan sia-sia.
Kedua pemimpin negara yang begitu amat sangat percaya dengan Stalin itu, akhirnya menyetujui rencana tersebut. Roosevelt tak ingin menentang Stalin, karena dia sendiri ingin membina 'Aliansi Besar' di antara ketiga bangsa terkuat pascperang ini. Churcill tak ingin menentang lebih jauh, karena dia takut Stalin akan mendesak Britania Raya untuk menanggalkan pemerintahan mereka yang berbentuk kerajaan, yang secara harfiah sangat tidak demokratis.
Pertemuan di Yalta berakhir pada 11 Februari 1944, diakhiri dengan perjanjian akhir, yakni Uni Soviet diberi kekuasaan atas wilayah timur dan Amerika Serikat, Perancis, dan Inggris menguasai Eropa Barat. Stalin memiliki pasukan angkatan darat terbesar dan terkuat di dunia, yang dia yakini dapat membuat Jerman terseok-seok dan memohon ampunan padanya dengan sia-sia.
Amerika Serikat berhasil mendarat di Iwojima, Jepang, dan
Stalin tak sudi kalah saing. Dia lalu memerintahkan pasukannya untuk bergerak
dan melibatkan diri dalam pertempuran-pertempuran nekad, yang selalu berakhir
dengan kemenangan di pihaknya. Soviet lalu semakin mendekati Jerman, memasuki
ibukota Wina pada 28 Maret 1944, dan seluruh Austria dapat dibebaskan sehari
setelahnya.
Roosevelt meninggal dunia pada 12 April 1945, dan Harry S. Truman menggantikan posisinya sebagai presiden Amerika Serikat yang baru. Pasukan Soviet yang sudah bergerak jauh lebih cepat daripada koalisi Barat, melakukan langkah yang amat mengejutkan. Mereka dengan sukses menguasai seluruh Eropa Timur, menginvasi Hungaria, mendapatkan Cekoslovakia, dan membebaskan Yunani dalam kurun waktu 1944 hingga 1945.
Roosevelt meninggal dunia pada 12 April 1945, dan Harry S. Truman menggantikan posisinya sebagai presiden Amerika Serikat yang baru. Pasukan Soviet yang sudah bergerak jauh lebih cepat daripada koalisi Barat, melakukan langkah yang amat mengejutkan. Mereka dengan sukses menguasai seluruh Eropa Timur, menginvasi Hungaria, mendapatkan Cekoslovakia, dan membebaskan Yunani dalam kurun waktu 1944 hingga 1945.
Stalin juga turut membiayai dan mengirim bantuan semasa
perang kemerdekaan Yugoslavia,
yang berakhir pada 1944 dengan terusirnya pasukan Jerman dan Italia keluar dari
Yugoslavia.
Albania
juga berhasil dibersihkan dari sisa-sisa serdadu Italia yang pro-Mussolini.
Jerman semakin terdesak. Seluruh wilayah jajahannya telah berhasil di rebut dan dia kini sendirian, berada di tengah kepungan Soviet, Inggris, Amerika Serikat, dan Perancis yang sudah merdeka.
Tentara Soviet, Inggris, dan Amerika Serikat kemudian berlomba-lomba untuk mencapai ibukota Berlin terlebih dahulu, yang akhirnya dimenangkan oleh Uni Soviet memecahkan lewat pertempuran di Berlin. Ini adalah pertempuran dahsyat yang mengerikan. Jerman bertahan dengan sangat gagah, tetapi Soviet lebih baik lagi.
Jerman semakin terdesak. Seluruh wilayah jajahannya telah berhasil di rebut dan dia kini sendirian, berada di tengah kepungan Soviet, Inggris, Amerika Serikat, dan Perancis yang sudah merdeka.
Tentara Soviet, Inggris, dan Amerika Serikat kemudian berlomba-lomba untuk mencapai ibukota Berlin terlebih dahulu, yang akhirnya dimenangkan oleh Uni Soviet memecahkan lewat pertempuran di Berlin. Ini adalah pertempuran dahsyat yang mengerikan. Jerman bertahan dengan sangat gagah, tetapi Soviet lebih baik lagi.
Pada 30 April 1945, Hitler benar-benar putus asa melihat bom-bom Soviet berjatuhan dan meledak di sekelilinginya, menghujani Berlin tanpa memberi ampun, hingga akhirnya Jerman pun menyerah kalah.
Rakyat Berlin ketakutan. Maka hari itu juga, hanya ada dua pilihan yang bisa diambil Hitler, yaitu menyerah kalah dan dieksekusi musuh, atau tangannya sendirilah yang harus mengeksekusi dirinya. Akhirnya dia memilih jalan yang kedua, mengakhiri hidup di bunker bersama simpananyang dia nikahi sehari sebelumnya, Eva Braunn.
Seminggu kemudian, pada 7 Mei 1945, Jerman menyatakan
menyerah pada Uni Soviet, setelah jenazah Hitler dan Braunn ditemukan. Maka
hingga sekarang, setiap 8 Mei di Eropa diperingati sebagai Hari Kemenangan
Eropa atau "Victory In Europe" (VE Day).
Kini Jepang benar-benar sendirian. Kaisar cemas, tetapi Jenderal Tojo tetap bertahan. Jepang harus mempertahankan wilayah yang begitu luas dengan persenjataan yang sudah tua dan rusak. Jenderal McArthur yang memiliki dendam kesumat pada Jepang, melancarkan strategi "lompat katak", yaitu strategi untuk menyerang langsung daratan Jepang.
Dia yakin, Jepang akan menyerah dengan sendirinya jika tanahnya dilumatkan. Pada Juni 1945, Amerika Serikat kehilangan 12.000 tentara selama pertempuran di Okinawa, sementara Jepang kehilangan 110.000. Truman tahu, bahwa pertempuran yang semakin lama dapat membuat semakin banyaknya warga sipil yang tewas. Namun alasan utamanya, dia tak ingin Soviet melibatkan diri lebih jauh dalam pertempurannya.
Di saat yang sama, Uni Soviet berhasil menduduki seluruh Manchuria, Mongolia, China Utara, dan Semenanjung Korea bagian utara yang sebelumnya dikuasai Jepang. Amerika Serikat telah menguasai Guam dan Saipan pada 10 Agustus 1944, dan kedua pulau ini cocok sebagai pangkalan udara untuk membombardir Jepang.
Pada 1945, Amerika Serikat menggempur Manila, ibukota Filipina untuk menguasainya kembali. Di sisi lain, Uni Soviet menyatakan perang terhadap Jepang dan menyerbu Manchuria. Situasi ini semakin menyudutkan Jepang. Dua negara raksasa menggempur satu negara kepulauan kecil yang bisa gempa kapan saja.
Di saat bersamaan, pada 2 Agustus 1945, Jerman menandatangani perjanjian damai dengan Sekutu. Mereka berkumpul di kota Potsdam, Jerman, dan perjanjian itu diberi nama "Konferensi Potsdam", yang berisi perjanjian antara Jerman dan Sekutu.
Hasilnya adalah :
Kini Jepang benar-benar sendirian. Kaisar cemas, tetapi Jenderal Tojo tetap bertahan. Jepang harus mempertahankan wilayah yang begitu luas dengan persenjataan yang sudah tua dan rusak. Jenderal McArthur yang memiliki dendam kesumat pada Jepang, melancarkan strategi "lompat katak", yaitu strategi untuk menyerang langsung daratan Jepang.
Dia yakin, Jepang akan menyerah dengan sendirinya jika tanahnya dilumatkan. Pada Juni 1945, Amerika Serikat kehilangan 12.000 tentara selama pertempuran di Okinawa, sementara Jepang kehilangan 110.000. Truman tahu, bahwa pertempuran yang semakin lama dapat membuat semakin banyaknya warga sipil yang tewas. Namun alasan utamanya, dia tak ingin Soviet melibatkan diri lebih jauh dalam pertempurannya.
Di saat yang sama, Uni Soviet berhasil menduduki seluruh Manchuria, Mongolia, China Utara, dan Semenanjung Korea bagian utara yang sebelumnya dikuasai Jepang. Amerika Serikat telah menguasai Guam dan Saipan pada 10 Agustus 1944, dan kedua pulau ini cocok sebagai pangkalan udara untuk membombardir Jepang.
Pada 1945, Amerika Serikat menggempur Manila, ibukota Filipina untuk menguasainya kembali. Di sisi lain, Uni Soviet menyatakan perang terhadap Jepang dan menyerbu Manchuria. Situasi ini semakin menyudutkan Jepang. Dua negara raksasa menggempur satu negara kepulauan kecil yang bisa gempa kapan saja.
Di saat bersamaan, pada 2 Agustus 1945, Jerman menandatangani perjanjian damai dengan Sekutu. Mereka berkumpul di kota Potsdam, Jerman, dan perjanjian itu diberi nama "Konferensi Potsdam", yang berisi perjanjian antara Jerman dan Sekutu.
Hasilnya adalah :
1. Jerman dibagi
menjadi empat pendudukan, yakni Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis diJerman
Barat, dan Uni Soviet di Jerman Timur
2. Kota Berlin dibagi
dua, Berlin Barat pimpinan Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis, dan Berlin
Timur di bawah pimpinan Uni Soviet
3. Kota Danzig
dikembalikan pada Polandia
4. Penjahat perang
harus di hokum
5. Jerman harus
membayar ganti rugi perang
Dua serangan yang mengubah pandangan dunia terjadi pada 6
Agustus 1945, ketika pesawat Amerika Serikat menjatuhkan bom atom atau nuklir
di kota Hiroshima.
Tiga hari kemudian, Nagasaki
juga mengalami hal yang sama. Kedua bom ini telah menewaskan setidaknya 120.000
manusia di Jepang. Melihat keadaan seperti ini, Kaisar Hirohito segera
mengambil tindakan dengan meminta angkatan perang Jepang untuk menyerah.
Akhirnya pada 14 Agustus, Jepang menyerah di Teluk Tokyo. Perang telah berakhir, tapi perang yang baru akan dimulai dari sekarang. Penandatanganan menyerah dilakukan di Kapal Induk Missouri di Teluk Tokyo pada 2 September 1945. Hasilnya adalah Jepang menyerah tanpa syarat pada Sekutu, dan perjanjian ini diberi nama "Perjanjian San Fransisco".
Hasilnya adalah :
Akhirnya pada 14 Agustus, Jepang menyerah di Teluk Tokyo. Perang telah berakhir, tapi perang yang baru akan dimulai dari sekarang. Penandatanganan menyerah dilakukan di Kapal Induk Missouri di Teluk Tokyo pada 2 September 1945. Hasilnya adalah Jepang menyerah tanpa syarat pada Sekutu, dan perjanjian ini diberi nama "Perjanjian San Fransisco".
Hasilnya adalah :
1. Kepulauan Jepang
diperintah oleh tentara pendudukan Amerika Serikat
2. Daerah hasil
ekspansi Jepang dikembalikan
3. Penjahat perang di
hokum
4. Jepang harus
membayar ganti rugi perang
Pada 1947, setelah lengsernya kekuasaan Raja
Victor Emmanuel III, Republik Italia harus menandatangani perjanjian damai
dengan Sekutu. Mereka berkumpul di Paris, dan pertemuan itu diberi nama
"Perdamaian Paris".
Hasilnya adalah :
Hasilnya adalah :
1. Semua jajahan
Italia di Afrika Utara diambil Inggris
2. Wilayah Italia
diperkecil
3. Italia harus
membayar ganti rugi perang
4. Abessynia dan Albania
dimerdekakan kembali
5. Trieste
menjadi negara merdeka di bawah PBB
Perang Dunia II meski telah membawa kehancuran yang sangat parah sekali, juga membawa banyak sekali pengaruh pada masa depan. Banyak sekali dan tak terhitung. Tak akan diketahui bagaimana dunia jadinya, jika seandainya Adolf Hitler tidak memimpin Jerman. Tidak tahu juga jika seandainya Sekutu mengalami kekalahan. Tak ada yang mengira bagaimana jadinya dunia jika Uni Soviet, negara dengan angkatan darat terkuat di dunia, bersekutu dengan Jerman. Namun, beginilah kenyataannya.
Akibat yang dibawa Perang Dunia II adalah :
1. Sektor-sektor
ekonomi mengalami kehancuran
2. Sarana dan
prasarana kehidupan, seperti gedung, jembatan, jalan raya, dan perumahan rusak
3. Amerika Serikat
menjadi negara kreditor
4. Banyaknya korban
jiwa
5. Amerika Serikat dan
Uni Soviet menjadi dua negara adidaya
6. Terjadi perebutan
pengaruh antara Blok Barat yang pro-Amerika dengan Blok Timur yang pro-Uni
Soviet ini melahirkan Amerika Serikat dengan NATO yang liberalis dan Uni Soviet
dengan Pakta Warsawa yang komunis
7. Tumbangnya
imperialisme di Asia dan Afrika
8. Munculnya
negara-negara merdeka yang terlepas dari penjajahan bangsa Eropa
9. Terbentuknya PBB
10. Terbaginya Semenanjung Korea menjadi dua
yang dipisahkan melalui garis 38 derajat, yaitu Korea Utara yang komunis dan
Korea Selatan yang kapitalis
11. Perang Dingin antara
Amerika Serikat dan Uni Soviet
C. AKIBAT PERANG DUNIA 2
Perang Dunia II yang
berlangsung antara tahun 1939 – 1945 menimbulkan akibat yang besar di bidang
politik, ekonomi, sosial, dan kerohanian bagi negaranegara di dunia.
1.
Bidang Politik
Akibat yang muncul di
bidang politik setelah Perang Dunia II berakhir sebagai berikut.
a) Amerika
Serikat dan Rusia (Uni Soviet) sebagai pemenang dalam Perang Dunia II tumbuh
menjadi negara raksasa (adikuasa).
b) Terjadinya
perebutan pengaruh antara Amerika Serikat dan Uni Soviet yang menimbulkan
Perang Dingin. Jika keduanya berimbang terjadi keseimbangan kekuatan (Balance
of Power Policy), walaupun perdamaian diliputi ketakutan.
c) Nasionalisme
di Asia berkobar dan timbul negara-negara merdeka seperti Indonesia (17 Agustus
1945),Filipina (4 Juli 1946), India dan Pakistan Dominion (15 Agustus 1947) dan
India merdeka penuh 26 Januari 1950, Birma (4 Januari 1948), dan Ceylon
(dominion 4 Februari 1948).
d) Munculnya
politik mencari kawan atau aliansi yang dibentuk berdasarkan kepentingan
keamanan bersama, misalnya NATO, METO, dan SEATO.
e) Munculnya
politik memecah belah negara, misalnya:
1) Jerman
dibagi menjadi dua negara, yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur.
2) Korea dibagi menjadi dua negara,
yaitu Korea Selatan dan Korea Utara.
3) Indo-Cina
dibagi menjadi tiga negara, yaitu Laos, Kamboja, dan Indo-Cina.
4) India dibagi menjadi dua negara, yaitu India dan Pakistan.
2. Bidang Ekonomi
Perang Dunia II menghancurkan perekonomian negara-negara
di dunia kecuali Amerika Serikat. Amerika Serikat menjadi pusat kekayaan dan
kreditur dari seluruh dunia. Untuk menanamkan pengaruhnya di negara-negara
Eropa dan yang lain, Amerika Serikat melaksanakan program. Misalnya Truman
Doctrine (1947), Marshall Plan (1947), Point Four Truman dan Colombo Plan. Program-program
ini merupakan usaha untuk membendung berkembangnya komunisme.
Untuk membantu penduduk yang menderita akibat korban
Perang Dunia II PBB membentuk UNRRA (United Nations Relief Rehabilitation
Administration). Tugas UNRRA di antaranya sebagai berikut.
a)
Memberi makan kepada orang-orang yang terlantar.
b)
Mendirikan rumah sakit.
c)
Mengurus pengungsi dan menyatukan dengan keluarganya.
d)
Mengerjakan kembali tanah yang rusak.
4. Bidang Kerohanian
Setiap
manusia menginginkan perdamaian. Berbagai upaya dilakukan agar tercipta
perdamaian dengan membentuk lembaga perdamaian. Penderitaan yang ditimbulkan
akibat Perang Dunia II menyadarkan manusia akan akibat buruk perang. Penduduk
dunia menyadari perlunya lembaga yang dapat menjaga perdamaian dunia setelah
Liga Bangsa-Bangsa dibubarkan. Pada tanggal 24 Oktober 1945 didirikan
Perserikatan Bangsa-Bangsa atau United Nations Organization (UNO). Lembaga ini
diharapkan dapat menjaga perdamaian dunia.
1.
Akhir Perang Dunia II:
a)
Sekutu mendaratkan pasukan di pantai Normandia, 6 juni 1944.
b)
Jerman menyerah kepada Sekutu, Mei 1955.
c)
Tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 Hiroshima dan Nagasaki dibom atom oleh
Sekutu.
d)
14 agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.
Ø Tanggal
17 juli-2 Agustus 1945 diadakan konferensi Postdam untuk mengakhiri perang,
isinya:
a) Jerman dibagi
menjadi Jerman Barat dan Jerman Timur.
b) Jerman harus
membayar pampasan perang.
c) Angkatan perang
Jerman dikurangi.
d) Partai Nazi
dihapus.
e) Penjahat perang
akan dihukum.
Ø Tanggal
8 september 1951 diadakan konferensi san franscisco, isinya:
a) Jepang diperintah
oleh tentara pendudukan Amerika Serikat.
b) Jepang membayar
pampasan perang.
c) Daerah yang
dikuasai jepang dikembalikan ke pemiliknya.
d) Penjahat perang
akan dihukum.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Terjadinya
PD II secara tidak langsung berpengaruh terhadap kehidupan politik dan
pergerakan kemerdekaan Indonesia.
Pada tahun 1942 Jepang berhasil mengalahkan Belanda, maka posisi Belanda Indonesia
diambil alih oleh Jepang. Artinya Indonesia mulai dijajah oleh
Jepang. Masa pendudukan Jepang berjalan sekitar 3,5 tahun. Berbagai kebijakan
Jepang di Indonesia diarahkan untuk memperkuat kekuatan militer. Selain itu
untuk ikut mendukung kemenangannya dalam menghadapi Sekutu. Perang Dunia II
juga berpengaruh bagi Indonesia
dalam mencapai kemerdekaan. Setelah Jepang kalah menyerah kepada Sekutu tanggal
14 Agustus 1945, Indonesia
dalam keadaan “vacuum of power” (kekosongan kekuasaan). Jepang sudah menyerah
berarti tidak mempunyai hak memerintah Indonesia, sementara Sekutu, saat
itu belum datang. Kondisi ini kemudian dimanfaatkan bangsa Indonesia untuk
memproklamasikan kemerdekaan.
B. Saran
Alhamdulillah
saya bisa menyelesaikan
makalah ini dengan sebaik-baiknya. Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua.
http://hefset.blogspot.com/2013/09/makalah-perang-dunia-2.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar